Kemenangan dan Kejatuhan Khmer Merah: Studi Historis atas Strategi Militer Pol Pot (1970–1979)
Keywords:
Khmer Merah, Pol Pot, Perang Saudara Kamboja, Peperangan Asimetris, Sejarah MiliterAbstract
Perang Saudara Kamboja (1970–1979) merupakan salah satu konflik paling berdarah di Asia Tenggara, dengan Pol Pot dan Khmer Merah memainkan peran sentral dalam dinamika militer dan politik. Artikel ini bertujuan menganalisis strategi militer Pol Pot yang membawa Khmer Merah pada kemenangan melawan pemerintahan Lon Nol pada 1975, sekaligus menguraikan faktor-faktor kegagalannya ketika menghadapi Hun Sen dan pasukan Vietnam pada akhir dekade 1970-an. Dengan pendekatan kualitatif-deskriptif berbasis studi sejarah, penelitian ini mengintegrasikan teori peperangan asimetris, perang gerilya, serta teori perubahan rezim untuk menjelaskan keberhasilan dan keterbatasan strategi Khmer Merah. Temuan menunjukkan bahwa kemenangan Khmer Merah sangat ditopang oleh penerapan taktik gerilya, propaganda ideologis, mobilisasi massa pedesaan melalui kebijakan agraria, serta dukungan eksternal dari Vietnam Utara dan Tiongkok. Namun, kebijakan represif, pemindahan paksa, kelaparan massal, serta hilangnya legitimasi sosial menjadi faktor utama keruntuhan Khmer Merah ketika menghadapi serangan terkoordinasi pasukan Vietnam yang mendukung Hun Sen. Analisis ini menegaskan bahwa strategi asimetris efektif dalam jangka pendek untuk merebut kekuasaan, tetapi gagal memberikan stabilitas politik jangka panjang tanpa legitimasi domestik dan dukungan internasional yang berkelanjutan. Implikasi penelitian ini relevan bagi kajian sejarah militer dan strategi kontemporer, khususnya dalam memahami keterbatasan insurgensi dalam mempertahankan kekuasaan negara modern.
Downloads
Published
Versions
- 05-10-2025 (3)
- 04-10-2025 (1)