This is an outdated version published on 05-10-2025. Read the most recent version.

Win-Win Hun Sen: Pelajaran Sejarah Militer dari Kekalahan Khmer Merah

Authors

  • Sorn Samoun Author

Keywords:

Khmer Merah, Hun Sen, Perang Saudara Kamboja, Strategi Win-Win, Peperangan Asimetris

Abstract

Artikel ini menganalisis dinamika perang saudara di Kamboja (1970–1998) dengan fokus pada peran strategis Hun Sen dalam menghadapi Khmer Merah. Penelitian menyoroti dua fase utama: kemenangan Khmer Merah melawan rezim Lon Nol (1975) dan kegagalan Khmer Merah menghadapi strategi militer-politik Hun Sen pasca-1979. Dengan kerangka teori peperangan asimetris dan insurgensi, penelitian ini menelusuri bagaimana Khmer Merah mampu merebut kekuasaan melalui basis pedesaan, dukungan asing (Tiongkok), serta propaganda ideologis. Namun, Khmer Merah gagal mempertahankan kekuasaan ketika menghadapi Hun Sen yang mengintegrasikan strategi militer Vietnam, diplomasi internasional, dan rekonsiliasi politik melalui win-win policy. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif berbasis studi literatur, arsip, serta wawancara dengan pelaku sejarah. Hasil menunjukkan bahwa keberhasilan Hun Sen bukan hanya faktor militer, tetapi juga kepemimpinan adaptif yang menggabungkan pembangunan ekonomi, rekonsiliasi sosial, dan legitimasi politik. Artikel ini berkontribusi pada kajian sejarah militer dengan menunjukkan bahwa penyelesaian konflik asimetris menuntut strategi multidimensi: kekuatan bersenjata, diplomasi, serta kebijakan inklusif. Implikasi kontemporer dari temuan ini relevan bagi studi insurgensi modern seperti Taliban dan ISIS, yang menegaskan pentingnya sinergi antara kekuatan keras (hard power) dan kekuatan lunak (soft power) dalam mengakhiri perang saudara.

Published

05-10-2025

Versions

Issue

Section

Articles (Artikel Penelitian)