Monumen Mandala Makassar: Simbol Perjuangan Militer dan Diplomasi dalam Pembebasan Irian Barat (1961–1963)

Authors

  • Haryo Mustoko Author

Keywords:

Monumen Mandala, Trikora, Irian Barat, Diplomasi, Sejarah Militer, Memori Kolektif

Abstract

Monumen Mandala di Kota Makassar dibangun pada tahun 1994–1995 sebagai penanda sejarah perjuangan Indonesia dalam merebut kembali Irian Barat dari kekuasaan Belanda pada periode 1961–1963. Monumen ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan operasi militer di bawah Komando Mandala, tetapi juga menegaskan peran diplomasi internasional yang menghasilkan Perjanjian New York (1962) dan transisi administratif melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA). Artikel ini menganalisis Monumen Mandala sebagai artefak sejarah militer sekaligus lieu de mémoire (tempat ingatan) yang merepresentasikan narasi negara tentang integrasi nasional. Dengan pendekatan kajian sejarah deskriptif-analitis berbasis pustaka, tulisan ini menelusuri latar belakang pembentukan Komando Mandala, peran militer-diplomasi dalam penyelesaian konflik, simbolisme arsitektural monumen, dan fungsi edukasi-memorialnya. Kajian ini menunjukkan bahwa Monumen Mandala merupakan media memori kolektif yang menyatukan dimensi militer, diplomasi, dan politik simbolik Orde Baru.

Downloads

Published

05-10-2025 — Updated on 05-10-2025

Issue

Section

Review Articles (Tinjauan / Kajian Konseptual)